
Setelah beberapa lama absen, di penghujung 2009 ini CHIP kembali menghadirkan tes scalability untuk Anda. Kali ini pengujian dilakukan sedikit berbeda dengan membagi pembahasan pada empat edisi. Peserta pada edisi perdana ini adalah prosesor AMD dan graphics card ATI Radeon. Tentu saja, kesemuanya merupakan prosesor dan graphics card aktual yang banyak digunakan dan dapat ditemukan di pasaran saat ini.
Satu pabrikan
Saat ini terdapat sangat banyak kombinasi platform yang memungkinkan. Jenis graphics card yang ada juga tak kalah banyak macamnya. Jadi, untuk memberikan hasil pengujian yang menyeluruh tanpa menjadi terlalu padat, CHIP memutuskan untuk melakukan pengujian secara terpisah dalam empat edisi berdasarkan kombinasi produsen prosesor dan graphics card. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan laporan yang lebih komprehensif dan mencakup lebih banyak graphics card.
Dalam tes scalability bulan ini, kombinasi prosesor dan graphics card berasal dari satu pabrikan: AMD. CHIP berhasil mengumpulkan sebanyak 13 graphics card dan 6 prosesor. Untuk graphics card, tentu yang menjadi peserta adalah keluarga Radeon, mulai dari seri HD 3800 sampai keluarga Evergreen (seri HD 5800 dan HD 5700) yang baru saja ikut meramaikan pasar. Sementara prosesor yang digunakan mulai dari kelas low-end (Sempron) hingga seri prosesor consumer tercepat AMD saat ini, Phenom II X4 Black Edition. Kesemua prosesor berasal dari tipe socket yang sama, yaitu AM3+. Untuk informasi lengkap tentang peserta dan platform pengujian, Anda dapat melihat boks keterangan di bagian akhir artikel ini.
Scalability
Sebelum memulai, mungkin ada baiknya jika kita terlebih dahulu membahas  hubungan antara graphics card dan prosesor. Seperti yang sudah  diketahui, graphics card adalah pemroses akhir data grafis sebelum bisa  ditampilkan di layar monitor. Contoh paling jamak dari bentuk   pemrosesan data grafis tersebut bisa ditemukan dalam rendering game 3D,  yang sekaligus merupakan kegunaan utama sebuah graphics card kelas  consumer. Sebagai ujung tombak dalam proses ini, graphics card tidak  bisa dilepaskan dari komponen lain yang berperan sebagai pemroses data  grafis di tahap awal sebelum dilimpahkan pada graphics card, yaitu CPU  atau prosesor utama komputer.
Estafet
Dalam hal kolaborasi pemrosesan data grafis antara VGA dan prosesor,  prosesnya dapat dianalogikan dengan balap lari estafet. Prosesor  bertugas sebagai pelari pertama yang membawa tongkat (data) dari garis  start, sedangkan VGA adalah pelari kedua yang akan meneruskan tongkat  tersebut ke garis finish (menampilkan hasil proses akhir data grafis ke  monitor). Jika pelari pertama sudah kewalahan sebelum bisa mengalihkan  data, tentu pelari kedua akan terpaksa menunggu sebelum ia bisa  melanjutkan perlombaan. Akibatnya, catatan waktu keseluruhan jadi ikut  lambat, dan Anda akan melihat kelambatan ini di layar monitor. Hasil  yang umum ditemui adalah frame rate yang tidak optimal, terpatah-patah  sehingga mengganggu kenyamanan bermain game.
Tentu saja, hal sebaliknya juga dapat terjadi. Biarpun prosesor sudah secepat kilat menghantar data, jika VGA hanya mampu berjalan secepat pengantin menuju pelaminan, tentu hasilnya akan lambat juga. Keadaan optimal bisa dicapai bila prosesor dan VGA sama-sama cepat sehingga pemrosesan data dapat dikerjakan secepat mungkin dan game Anda bisa berjalan mulus. CHIP akan mencoba menunjukkan perbedaan kinerja dari tiap-tiap VGA peserta pengujian sesuai dengan kecepatan CPU yang digunakan. Dengan melihat hasil pengujian, Anda dapat membandingkan dan memilih VGA yang dirasa paling cocok dengan CPU Anda, sekaligus memproyeksikan kemungkinan upgrade yang tepat di masa depan.
Panduan membaca
Dalam artikel ini Anda akan menjumpai serangkaian grafik hasil pengujian  graphics card dan pasangan prosesornya. Tiap garis dalam grafik  melambangkan sebuah graphics card dan Anda dapat mengikuti kenaikan  performa graphics card yang bersangkutan dengan mengamati pergerakan  grafik tersebut. Sebuah graphics card yang memiliki scalability baik,  yaitu mampu memberikan kenaikan kinerja setiap kali dipasangkan dengan  prosesor yang lebih bertenaga, akan memiliki grafik yang cenderung terus  naik. Sementara itu, graphics card yang skalabilitasnya kurang  akan  memiliki grafik yang cenderung lebih landai.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar